Review Handphone Nokia 105

NOkia 105

Handphone Nokia 105 saya beli sekitar dua bulan lalu di OkeShop LotteMart Gandaria City. Harganya saat itu Rp 245.000 (sekitar $20 dengan kurs dolar di atas Rp 12.000 saat itu). Saya beli yang warna biru.

Handphone ini memang seperti perkiraan saya, hanya dapat digunakan untuk kebutuhan dasar, yaitu telepon dan sms. Menunya standar Nokia (bagi yang pernah punya Nokia di akhir 1990-an atau awal 2000-an tentu tahu maksud saya). Handphone ini cukup kecil dan ringan. Saya biasa membawanya di kantong baju saya saat berpergian.

Continue reading

Langkanya Kesabaran Bikers

Bikers

Beberapa minggu terakhir ini saya seringkali menjadi bikers dalam perjalanan menuju ke kantor. Dengan menjadi bikers saya belajar satu hal. Kesabaran adalah hal yang langka dimiliki oleh para bikers. Berikut adalah contoh perilaku bikers yang jauh dari sifat sabar.

Bikers berhenti di depan garis jalan saat lampu merah

Andaikata berhenti di belakang garis jalan pun sebenarnya tidak apa-apa. Toh hanya berbeda 1-2 detik dan tidak signifikan. Namun jika ada biker lain yang berhenti di belakang garis dan menghalangi jalannya, maka bikers langsung membunyikan klakson tanda agar yang di depannya segera bergerak karena ada ruang kosong di depannya.

Continue reading

Satu Hape Saja

Nokia 9500

Mulai 7 Maret 2013 ini saya akhirnya memutuskan untuk menggunakan satu Hape saja. Hape yang saya gunakan adalah Samsung Galaxy Note 2 dan mengistirahatkan Nokia 9500 yang sudah sejak tahun 2008 bersama saya. Lima tahun sudah kebersamaan saya dengan hape yang pada awal 2000-an lalu menjadi hape paling canggih sedunia.

Pertimbangan untuk mengistirahatkan Nokia 9500 sudah saya pikirkan dengan matang. Saya saat ini lebih suka menggunakan handphone untuk berselancar di internet atau menggunakan social media. Nokia 9500 tidak memiliki fungsi tersebut. Bahkan untuk sekedar berselancar di internet, hape ini hanya mampu berjalan di jaringan 2G dan memiliki browser yang sudah tidak up to date.

Continue reading