Sudah tiga kali timnas U-23 tampil di pertandingan Islamic Solidarity Games (ISG) ketiga tahun 2013 yang diadakan di Palembang, Indonesia. Baru kemarin sore saya menyaksikan sendiri pertandingan timnas mulai menit awal hingga kemenangan yang diraih lewat adu penalti. Satu hal yang mengusik saya adalah mengenai penampilan Syamsir Alam yang menurut sang komentator tampil tidak seperti yang diharapkan oleh masyarakat. Menurut saya yang menonton langsung acara tersebut, Syamsir Alam memang tidak tampil seciamik Andik, David Laly atau Kurnia Meiga yang berhasil menahan tendangan penalti pemain Turki pada waktu normal. Namun terlihat sekali pada akhir-akhir pertandingan, permainan yang paling konsisten di lapangan, terutama dari segi fisik, Syamsir Alam memang mantap. Bahkan sang komentator bingung kenapa pelatih Rahmad Darmawan malah menambah striker baru saat pergantian pemain dan bukan mengganti Syamsir Alam yang menurutnya tampil buruk.
Saya melihat dalam permainan itu bahwa Syamsir Alam tidak terlalu lincah membawa bola, umpannya pun sering tidak terukur, dan penguasan bolanya mudah sekali direbut. Ia praktis hanya lari sana-sini, bahkan seringkali rekannya tidak mengoper bola kepadanya walaupun lebih dekat dan lebih memilih mengoper ke rekan lain seperti Andik walaupun posisi Andik jauh dan sulit untuk dijangkau.